Friday, 25 August 2017

Open Trip Ke Kalimantan Timur, Ini Destinasinya

www.garasigaming.com
 ( Foto: GarasiGaming.com )

Jakarta - Open trip ke Kalimantan Timur ternyata bukan hanya Derawan dan Maratua saja. Ada banyak destinasi yang bisa kamu eksplor di Kalimantan Timur!

Salah satu open trip yang menyediakan wisata Kaltim adalah Hv Trip. Hv Trip sendiri merupakan operatur tur asli dari Kalimantan Timur (Kaltim)

"Aku mau promosikan tempat tinggalku, Kalimantan Timur. Bahwa Kepulauan Derawan tidak kalah dengan Raja Ampat dan Kei atau Labuan Bajo," Ujar Hadi, owner dari Hv Trip kepada detikTravel, Kamis (24/8/2017).


Ada banyak destinasi keren yang bisa kamu jajal di Kaltim. Yang paling populer adalah hoping island, mulai dari Pulau Derawan, Kakaban, Sangalaki, sampai Maratua.

Saat hoping island, kamu akan dibawa snorkeling ke dalam laut untuk mengarungi surga di bawah air. Spot terbaiknya ada Pasir gusung, Gua Haji mangku, Manta point, Goa ikan atau Lagon, serta danau ubur-ubur tak menyengat.

Itu baru hoping island, masih sedikit yang tahuu kalau Kaltim memiliki sejumlah biduk-biduk atau danau yang begitu cantik. Bahkan terlalu cantik.

Sebut saja Labuan Cermin yang sudah terkenal. Tapi ternyata Kaltim masih memiliki banyak lekuk cantik yang belum kamu ketahui. Ada Air terjun Bidadari, Pantai Biduk-biduk, Teluk Sulaiman, Pulau Kaniunang, Batu Berdiri atau Lamin Guntur, Sungai Serai atau Pantai Harapan, Galeri Biduk-biduk, Tulung Lenggo dan Sunset Point. Begitu banyak bukan?

Itu baru destinasinya. Di dalam lautnya kamu akan berjumpa dengan manta, turtle, lumba-lumba sampai Whaleshark.

"Harganya beragam, Mulai dari Rp 1.100.000 per orang, Rp 1.900.000 per orang sampai Rp 2.800.000 per orang full destinasi sampai Labuan Cermin dan whaleshark Talisayan," jelas Hadi.

Hv Trip merupakan operatur asli Kaltim, sehingga tiket pesawat menjadi beban peribadi. Tapi kamu akan dijemput dari Bandara Berau dan ditemani oleh guide asli Kaltim.

Jangan cuma tahu Derawan dan Maratua, yuk open trip ke Kaltim!


Berita : GarasiGaming.com

Memuja Ular Demi Keberkahan Hidup

www.garasigaming.com
( Foto : GarasiGaming.com )

Uttar Pradesh - Ada ritual pemujaan ular di India. Mereka memberi minum ular sembari berharap mendapatkan keberkatan hidup.

Beragam kepercayaan dan ritual yang tak biasa dapat kita saksikan di berbagai belahan dunia. Termasuk di India, di mana umat Hindu mempunyai ritual memuja ular untuk keberkahan hidup.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (25/8/2017), di India terdapat festival pemujaan ular, atau lebih dikenal dengan Nag Panchami. Ritual yang dirayakan umat Hindu ini biasa dilakukan pada bulan Juli atau Agustus setiap tahunnya.


Pada saat ritual Nag Panchimi, para perempuan akan memberi sesembahan berupa susu, makanan manis dan bunga-bunga. Mereka memberikan sesembahan sembari memanjatkan doa kepada Dewa Ular.

Konon, dahulunya pemujaan terhadap ular bermula tatkala seorang petani tidak sengaja membunuh tiga ekor ular saat sedang membajak sawah. Sang induk ular marah, dan membunuh petani, istri si petani dan dua orang anaknya. Sang ular menggigit dan mengeluarkan bisa beracun sehingga satu keluarga tewas.

Namun, salah seorang anak petani berhasil bertahan hidup dan memohon ampunan kepada ular. Dia berjanji akan menyembah ular dan memberikan sesembahan yang manis kepada ular. Sang induk ular pun senang dengan sesembahan tersebut, dan menghidupkan kembali petani berserta istri dan anaknya.

Semenjak itulah pemujaan ular dipercaya akan memberikan keberkatan kepada kehidupan manusia. Serta ritual ini juga dipercaya dapat meminimalisir gigitan ular terhadap masyarakat. Ritual pemujaan ular dapat kita temukan di wilayah utara Uttar Pradesh, India.

Sebelum hari pemujaan, biasanya umat Hindu akan berpuasa selama dua hari. Pada saat pemujaan mereka akan ke kuil, membawa susu, dan manis-masian yang dipersembahkan kepada dewa. Di luar kuil nantinya, ada pawang ular bersama ular cobra menerima sesembahan yang dibawa pendoa.

Nantinya, umat Hindu akan memberikan susu dan manisan yang mereka bawa kepada ular. Hebatnya lagi mereka tidak takut kepada ular berbisa tersebut, karena mereka yakin pada hari ritual ular tidak akan menggigit.


Berita : GarasiGaming.com

Wednesday, 23 August 2017

Aneh, Toko Ini Jual Barang Bertema Kematian

Tulang binatang yang dijual di The Departure (Foto: GarasiGaming.com)

Castlemaine - Umumnya sebuah toko menjual sembako hingga perlengkapan sehari-hari. Namun toko di Australia ini menjual berbagai barang bertema kematian. Hii!

Berlokasi di Castlemaine, Australia, terdapat sebuah toko sekaligus galeri bernama The Departure. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Selasa (22/8/2017), toko ini terbilang unik dan tak biasa karena menjual berbagai barang tentang kematian.

 Tengkorak yang mengingatkan kematian (Foto: GarasiGaming.com)

Hal itu pun tertulis jelas dalam tulisan di situsnya, di mana The Departure menjadi satu tempat khusus bagi manusia untuk merenungkan tentang kematian dan berbagai hal tentang akhir hidup.

Cepat atau lambat, kematian akan datang menghampiri manusia. The Departure pun hadir untuk membantu manusia agar memaknai hidup, begitu juga untuk menerima kematian pada saatnya nanti.

 Hayley West sang pendiri toko (Foto: GarasiGaming.com)

Didirikan pertama kali oleh seniman kontemporer bernama Hayley West pada tahun ini, The Departure juga menjadi wadah pertemuan bagi para pedagang lokal untuk menjual produk-produknya. Namun ya itu, banyak produk bertema kematian.

Masuk ke The Departure, traveler bisa menemukan berbagai koleksi tulang binatang hingga buku bertema kematian. Tidak hanya itu, malah ada juga peti mati dan tempat khusus untuk abu kremasi. Seram amat!

Walau terdengar mengerikan, nyatanya The Departure merupakan toko yang sangat ramah anak. Ada beberapa proyek yang dapat diikuti oleh anak-anak dan para pengunjung. Tertarik untuk mampir ke toko ini?

 Foto : GarasiGaming.com

Monday, 21 August 2017

Hutan di Banyuwangi yang Seperti di Film Lord Of The Rings

Foto: De Djawatan di Banyuwangi yang mirip Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings (GarasiGaming.com/garasiTravel)

Banyuwangi - Banyuwangi punya objek wisata yang suasananya mirip seperti Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings lho. Namanya De Djawatan.
Banyuwangi semakin menunjukkan beragam destinasi wisatanya. Tak hanya gunung dan pantai, namun juga suasana hutan dan perkebunan yang rindang.
Bagi traveler pecinta Lord of The Rings danThe Hobbit, tak perlu jauh-jauh pergi ke Selandia Baru untuk merasakan suasana seperti dalam film. Traveler cukup datang ke De Djawatan, yang berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Traveler akan bisa merasakan suasana yang mirip seperti dalam film itu.
 Hutan di Banyuwangi yang Seperti di Film Lord Of The RingsFoto: (GarasiGaming.com/garasiTravel)

Tempat ini sangat unik. Puluhan pohon trembesi yang hidup di kawasan itu sekilas seperti berada di Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings.
De Djawatan ini merupakan hutan lindung milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Sejak zaman Belanda, ini adalah Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dari hasil hutan milik Perhutani di kawasan selatan Banyuwangi.
"Luasan lahan sekitar 3,8 hektar. Ada sekitar 50 pohon trembesi besar peninggalan Belanda yang masih hidup," ujar Dwijono Kuswurjanto, Asper Perhutani KPH Banyuwangi Selatan kepada detikTravel, Sabtu (19/8/2017).
 Hutan di Banyuwangi yang Seperti di Film Lord Of The RingsFoto: (GarasiGaming.com/garasiTravel)

Lokasinya yang belum banyak diketahui orang membuat alamnya lebih bersih. Jenis pepohonan yang menjadi daya tarik tempat ini adalah trembesi. Uniknya di pohon trembesi tersebut terdapat sejenis benalu atau pakis, yang menumpang hidup di batang pohon. Selain bentuknya yang unik, juga bisa menjadi tanaman peneduh.
Selain itu, di lokasi ini dilengkapi dengan beberapa rumah pohon. Beberapa kendaraan bekas untuk mengangkut kayu juga dipasang di sana. Tak ketinggalan, traveler yang ingin meluncur dari atas pohon, juga tersedia.
 Hutan di Banyuwangi yang Seperti di Film Lord Of The RingsFoto: (GarasiGaming.com/garasiTravel)

Kontan saja, lokasi yang baru dibuka ini menjadi tempat baru wisatawan untuk mengabadikan foto di lokasi ini. Sangat instagramable.
"Di sini tenang. Kebanyakan untuk tempat nyantai sambil berfoto ria di sini," tambahnya.
Hutan di Banyuwangi yang Seperti di Film Lord Of The RingsFoto: (GarasiGaming.com/garasiTravel)
Hutan lindung ini kini berubah menjadi destinasi wisata. Beberapa sarana dan prasarana pun dibangun. Mulai toilet hingga tempat ibadah. Tak hanya itu, beberapa wahana juga hadir untuk mengisi liburan wisatawan di kawasan yang sejuk ini. Tentunya, tak merusak kondisi lingkungan sekitar.
"Suasananya sejuk. Seperti hutan pada zaman dahulu. Pas seperti di film Hobbit dan Lord Of The Ring itu," ujar Vina, salah satu pengunjung De Djawatan.
Berita : GarasiGaming.com

Thursday, 17 August 2017

Kehidupan Biksu Cilik di Pegunungan Himalaya

Biksu-biksu cilik di Pegunungan Himalaya (GarasiGaming/Reuters)
India - Menjadi biksu bukanlah hal yang bisa dilakukan begitu saja. Sejak kecil mereka juga harus sekolah dan belajar di Pegunungan Himalaya.
Diintip GarasiTravel dari Reuters, Rabu (16/8/2017) Pegunungan Himalaya tak hanya cantik pemandangannya. Di sini juga sekolah untuk para biksu-biksu cilik. Mereka akan dikirim oleh para keluarga di Tibet.
Di sekolah ini mereka akan belajar tentang budaya, agama, dan bahasa mereka sendiri. Layaknya sekolah, mereka memiliki seragam. Seragamnya yaitu jubah merah marun yang dibuat seperti pakaian biksu dewasa.
Biksu-biksu kecil ini bersekolah di dalam Biara Thiksey, di dekat Leh di Ladakh. Biara ini dikelilingi dengan tembok bercat putih setinggi 3000 m di tebing berbatu.
 Biara Thiksey dan pemandangan Pegunungan Himalaya (GarasiGaming/Reuters)
Dari sini, biksu-biksu kecil dapat melihat langsung pemandangan mengagumkan dari dali Lembah Indus ke pegunungan luar. Biara ini berada di Kashmir yang dikelola India.
Bukan hanya sekedar sekolah bagi para biksu cilik. Thiksey juga merupakan rumah bagi komunitas monastik yang berafiliasi dengan 'topi kuning' atau sekte Tibet Gelukpa. Biara ini sudah ada sejak abad ke-15.
Ajaran Buddhisme Tibet merupakan sebuah agama di pengasingan. Ketika itu orang-orang tibet mengungsi dan melarikan diri karena dijajah oleh orang Tionghoa.
Saat itu, orang-orang Tibet melarikan diri melintasi perbatasan setelah pemberontakan gagal melawan peraturan China pada tahun 1959. Mereka tinggal di suatu kawasan yang disebut 'Tibet Kecil' di India utara dan selatan.
Buddhisme adalah tradisi yang berfokus pada pengembangan spiritual pribadi. Umat Buddha berusaha untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang sifat sejati kehidupan dan tidak menyembah tuhan atau dewa.
Wajah biksu-biksu cilik di Biara Thiksey Wajah biksu-biksu cilik di Biara Thiksey Foto: (GarasiGaming /Reuters)
Berita : GarasiGaming.com

Wednesday, 16 August 2017

Kisah Perjuangan Toleransi Islam, Kristen dan Yahudi di Bosnia

 Kota Toleransi Bosnia ( Foto: GarasiGaming.com )

Sarajevo - Kota Sarajevo disebut-sebut sebagai kota paling toleransi di dunia. Punya masa lalu yang kelam, ketiga agama ini justru hidup akur berdampingan.

Diintip detikTravel dari Reuters, Selasa (15/8/2017), Kota Sarajevo di Bosnia memiliki 3 agama besar yang dianut, yaitu Kristen, Islam, dan Yahudi. Namun cinta kasih terhadap sesama begitu terlihat di sini.

Keadaan damai terlihat begitu kamu masuk ke dalam kota. Ada banyak rumah ibadah dari ketiga agama ini yang dibangun berdampingan.

Padahal kalau melihat ke masa lalu, perang karena praktik politik agama pernah berkecamuk pada 1990-an. Perang tersebut menghancurkan kerukunan yang sudah dibangun sejak 5 abad lalu.

Kisah Perjuangan Toleransi Islam, Kristen dan Yahudi di BosniaMufti Husein Kavazovic, Kepala Komunitas Islam di Bosnia (Dac: GarasiGaming/Reuters)

Mufti Husein Kavazovic, Kepala Komunitas Islam di Bosnia (Doc: GarasiGaming.com/Reuters)

Mufti Husein Kavazovic, Kepala Komunitas Islam di Bosnia mengatakan bahwa orang-orang beriman tidak dapat dengan mudah mencapai perdamaian.

"Terserah elit politik mau berbuat sebanyak apa. Sebagai permulaan, akan lebih baik jika mereka menghentikan manipulasi ideologis agama mereka untuk tujuan politik mereka sendiri. Tentu saja, bagi kita tentu saja tidak membiarkan mereka melakukan itu, " kata Kavazovic.

Tapi layaknya sebuah negara, selalu ada saja orang-orang yang ingin kelompokny diekslusifkan. Namun para para pemimpin agama tetap berjuang untuk memulihkan perpecahan yang begitu merugikan seperti tahun 1992-1995. Saat itu lebih dari 100.000 warga sipil terbunuh dan jutaan orang mengungsi karena perpecahan.

Kisah Perjuangan Toleransi Islam, Kristen dan Yahudi di BosniaNektarije, seorang diakon di Biara Ortodoks Zitomislici (Dado Ruvic/Reuters)

Nektarije, seorang diakon di Biara Ortodoks Zitomislici (Doc: GarasiGaming.com/Reuters)

"Sangat penting bahwa kita memiliki budaya dan agama yang berbeda di sini, dan berdasarkan itu kita dapat dengan mudah membangun dan memverifikasi identitas kita sendiri," kata Nektarije, seorang diakon di biara Ortodoks Zitomislici di tempat yang sekarang didominasi oleh Katolik yang didominasi orang Kroasia.

Jakob Finci, presiden komunitas Yahudi di Bosnia, memberi Sarajevo sebagai contoh kerja sama yang erat. Alasannya, orang-orang Muslim di sana membantu orang-orang Yahudi untuk bersembunyi selama Perang Dunia Kedua dan orang-orang Yahudi menyediakan makanan untuk orang-orang dari semua agama dalam pengepungan tiga tahun oleh orang Serbia Bosnia.

Sepertinya perjuangan ini layak dicontoh oleh Indonesia. Apalagi Indonesia memang negera yang memiliki ragam budaya dan bahasa. Yuk jaga keberagaman Indonesia, salam Bhinneka Tunggal Ika.

 
Foto: (Doc: GarasiGaming.com/Reuters) 
( Berita : GarasiGaming.com )

Saturday, 12 August 2017

Cantiknya Guam, Pulau yang Kabarnya Ingin Dibom Kim Jong Un


Jakarta - Situasi AS dan Korea Utara sedang memanas, akibat rudal yang kabarnya diluncurkan Kim Jong Un ke Guam. Guam, pulau ini sebenarnya sangatlah indah.

Pernyataan Kim Jong Un, presiden Korea Utara yang ingin meluncurkan misil ke Pulau Guam, menghebohkan dunia. Namun perlu kita intip, bahwa Pulau Guam bukanlah pulau kosong yang bisa dijadikan ajang uji coba rudal militer. Namun pulau ini memiliki penduduk dengan alam yang indah.

Dilihat Garasigaming pada situs resmi pemerintahan Guam, Jumat (11/8/2017) Guam merupakan sebuah pulau yang berada di kawasan Mikronesia dibawah teritorial Amerika. Pulau ini populer bagi turis Jepang dan Korea Selatan.

Banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Pulau Guam. Mulai dari aktivitas pantai, adventure, atraksi, wisata keluarga dan kuliner dapat traveler temukan di pulau ini.

 

Bagi traveler pecinta pantai dapat menikmati pesona Pantai Tumon. Selain bersantai di pantai ini kita juga bisa menikmati wahana kayaking dan banana boat. Ombaknya yang tenang serta suhu air yang sejuk menjadikan pantai ini asyik untuk berenang.

Setelah lelah bermain dan berenang traveler dapat menikmati indahnya sunset di pantai. Nikmati momen berjalan berdua, saling menggenggam tangan bersama pasangan disinari oranye cahaya matahari. Romantis banget!

Bagi yang suka adventure juga bisa menikmati hiking ke beberapa destinasi seperti pantai, situs sejarah, pegunungan, air terjun, dan masih banyak yang lain. Kegiatan ini diadakan setiap hari Sabtu oleh relawan yang peduli situs sejarah di Pulau Guam, Guam Boonie Stompers.

Bila berlibur ke pulau ini jangan lewatkan berkunjung ke desa tertua di Guam, Desa Inarajan. Di sana terdapat desa wisata Gef Pa'Go. Di desa ini traveler bisa melihat bagaimana kehidupan di Guam pada tahun 1940 sampai 1950-an.


Nantinya pengunjung juga dapat belajar menenun alas tidur, perkakas rumah tangga, membuat tali dari daun kelapa dan masih banyak yang lain. Traveler nantinya juga diajak ke gubuk-gubuk yang terdapat di desa untuk berbagi limu pengetahuan lebih dalam.

Friday, 11 August 2017

Bakar Tongkang, Puja Dewa Ki Hu Ong Ya


Bagan Siapi-api - Setiap tahun di Bagansiapiapi digelar ritual Bakar Tongkang yang begitu heboh. Inilah ritual memuja Dewa Ki Hu Ong Ya, Dewa Laut yang begitu dihormati warga.

Ribuan Warga etnis Tionghoa di Bagansiapiapi, Riau setiap tahunnya melakukan pemujaan terhadap Dewa Kie Ong Ya dan Dewa Tai Sun dengan membakar replika tongkang. Ritual tersebut bertujuan untuk mengenang para leluhur orang Tionghoa yang telah menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Ki Hu Ong Ya.

Dihimpun Garasigaming, Kamis (10/8/2017), kisah ritual Bakar Tongkang ini berawal dari sekelompok orang bermarga Ang yang berasal dari Fujian, Tiongkok. Mereka berkeinginan untuk mengubah keberuntungan nasib di negeri orang.

Mereka pun menyeberangi lautan samudera luas. Mereka berlayar mengarungi lautan luas dengan menggunakan kapal kayu yang disebut kapal Tongkang. Dalam perjalanannya, kapal ini diterpa badai yang membuat kapal ini terdampar.

 
Ternyata, di dalam Kapal Tongkang tersebut ada patung Dewa Kie Ong Ya dan Dewa Tai Sun, yang dipercaya sudah menyelamatkan Kelompok Marga Ang. Mereka yakin mendapat pentunjuk dari kedua dewa itu, berupa cahaya api yang tampak dari jauh.

Ternyata setelah didekati cahaya tersebut berasal dari cahaya ribuan kunang-kunang. Akhirnya kelompok marga Ang yang berjumlah 18 orang tersebut memutuskan untuk menetap di pulau yang dipenuhi Kunang-Kunang Api tersebut, dan membakar kapal tongkang mereka. Tempat tersebut kemudian diberi nama dan kini dikenal dengan sebutan Bagansiapiapi.

Dari situlah nama Bagansiapiapi berasal. Sekarang, untuk memeringati kejadian tersebut, para warga keturunan Tionghoa melaksanakan upacara Bakar Tongkang. Upacara diawali dengan mengarak tongkang dari Klenteng Ing Hock King.

Lokasi acara pembakaran tongkang berada di sekitar Jalan Perniagaan Ujung. Setibanya di lokasi pembakaran tongkang langsung diletakkan di atas tumpukkan kertas. Lalu beberapa panitia menaki kapal tersebut untuk memasang tiang layar yang diyakini sebagai petunjuk rezeki bagi warga Bagansiapiapi.


Setelah tiang layar terpasang, baru seluruh pejabat terkait dipersilahkan naik ke atas kapal beberapa menit sebelum kapal tersebut dibakar. Ribuan warga etnis Tionghoa pun tampak memadati lokasi pembakaran yang dipenuhi kepulan asap yang berasal dari hio yang mereka bawa.

Api mulai mulai menyala dan membakar badan tongkang. Tak butuh waktu lama hanya sekitar 15 menit api melumat habis seluruh badan tongkang. Saat tiang terakhir kapal terjatuh, itulah yang menentukan 'arah' rezeki para warga.

Jika tiang layar terakhir jatuh mengarah ke laut, maka rezeki satu tahun ke depan lebih banyak dihasilkan dari hasil laut. Acara Bakar Tongkang ditutup dengan teriakan 'Hoyaaa' dari para warga. Sangat unik!

Thursday, 10 August 2017

Jembatan Terpanjang Kalimantan Lewati Sungai, Pulau, Sungai Lagi


Sanggau - Tayan disebut-sebut sebagai jembatan terpanjang di Pulau Kalimantan. Jembatan ini melintang di atas Sungai Kapuas serta Pulau Tayan.

Sungai-sungai yang panjang mengalir di berbagai sisi Pulau Kalimantan. Tak mengherankan jika banyak jembatan yang dibangun untuk mempermudah transportasi antar daratan yang terpisah sungai.

Dari berbagai jembatan yang ada di Pulau Kalimantan, ada Jembatan Tayan yang disebut paling panjang terpanjang di sana. Jembatan ini membentang sepanjang 1,42 km dan menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah melalui Desa Tayan dan Desa Piasak, di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.
 
 
Jembatan yang didominasi warna putih dan merah itu terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertamanya sekitar 280 meter dengan lebar 11,5 meter menghubungkan daratan Kecamatan Tayan dengan Pulau Tayan. Sedangkan bagian keduanya sepanjang 1,14 km dengan lebar 11,5 meter menghubungkan Pulau Tayan dengan Desa Piasak.

Garasigaming bersama tim Tapal Batas detikcom berkunjung langsung ke Jembatan Tayan beberapa waktu lalu. Kami berkunjung kemari di sela perjalanan dari Sanggau menuju Pontianak.

Kami melewati bagian pertama jembatan hingga Pulau Tayan. Jalannya sudah beraspal mulus. Di arah Pulau Tayan tersedia dua spot tulisan besar bertuliskan 'Kapuas Tayan Bridge' berwarna putih, serta tulisan 'Jembatan Kapuas Tayan' di sisi lainnya berwarna merah putih.


 Ada penyewaan kapal wisata buat turis yang mau menyusuri sungai, baik dengan jarak dengan melintasi jembatan lalu berputar kembali ke titik awal, atau mengelilingi Pulau Tayan. Satu kapal muat buat 8 orang.
"Lewat Kapuas nggak keliling pulau bisa. Bisa juga keliling pulau paling 20 menit," ujar Amril, yang membawa kapal sewaan kami kala itu.

Kami memilih untuk menyusuri sungai melewati sisi bawah jembatan yang melengkung, tidak sampai mengelilingi Pulau Tayan. Saat itu permukaan sungai begitu tenang, namun anginnya sempat kencang dan langit agak mendung.


Kapal milik Amril berlayar perlahan, tak terlalu ngebut. Asyik sekali rasanya bisa melihat jembatan terpanjang di Kalimantan sekaligus menyusuri Sungai Kapuas yang terpanjang se-Indonesia.

Saat menaiki kapal sederhana ini memang agak takut jatuh karena terasa terombang ambing. Namun setelah tim naik dan kapal berjalan, rasanya tenang. Tak lupa pula buat foto-foto dan merekam video. Namun memang harus hati-hati juga agar gadget tidak jatuh ke sungai.

Nah, untuk biaya naik kapal wisata Rp 20 ribu per orang untuk 30 menit, tapi harga ini masih bisa ditawar. Tergantung kesepakatan traveler dengan orang yang menyewakan perahu saja.


Kebanyakan traveler datang untuk wisata susur sungai ini pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi pilihan kapal serta wisatawan akan tampak lebih ramai pada waktu-waktu tersebut.

"Sekitar jam 2 siang sampe sore. Kalau Sabtu Minggu speed lain banyak," kata Amril.


( FAZ/ www.garasigaming.com )

Open Trip Ke Kalimantan Timur, Ini Destinasinya

  ( Foto: GarasiGaming.com ) Jakarta  - Open trip ke Kalimantan Timur ternyata bukan hanya Derawan dan Maratua saja. Ada banyak dest...