Kota Toleransi Bosnia ( Foto: GarasiGaming.com )
Sarajevo - Kota Sarajevo disebut-sebut sebagai kota paling toleransi di dunia. Punya masa lalu yang kelam, ketiga agama ini justru hidup akur berdampingan.
Diintip detikTravel dari Reuters, Selasa (15/8/2017), Kota Sarajevo di Bosnia memiliki 3 agama besar yang dianut, yaitu Kristen, Islam, dan Yahudi. Namun cinta kasih terhadap sesama begitu terlihat di sini.
Keadaan damai terlihat begitu kamu masuk ke dalam kota. Ada banyak rumah ibadah dari ketiga agama ini yang dibangun berdampingan.
Padahal kalau melihat ke masa lalu, perang karena praktik politik agama pernah berkecamuk pada 1990-an. Perang tersebut menghancurkan kerukunan yang sudah dibangun sejak 5 abad lalu.
Kisah Perjuangan Toleransi Islam, Kristen dan Yahudi di BosniaMufti Husein Kavazovic, Kepala Komunitas Islam di Bosnia (Dac: GarasiGaming/Reuters)
Mufti Husein Kavazovic, Kepala Komunitas Islam di Bosnia (Doc: GarasiGaming.com/Reuters)
Mufti Husein Kavazovic, Kepala Komunitas Islam di Bosnia mengatakan bahwa orang-orang beriman tidak dapat dengan mudah mencapai perdamaian.
"Terserah elit politik mau berbuat sebanyak apa. Sebagai permulaan, akan lebih baik jika mereka menghentikan manipulasi ideologis agama mereka untuk tujuan politik mereka sendiri. Tentu saja, bagi kita tentu saja tidak membiarkan mereka melakukan itu, " kata Kavazovic.
Tapi layaknya sebuah negara, selalu ada saja orang-orang yang ingin kelompokny diekslusifkan. Namun para para pemimpin agama tetap berjuang untuk memulihkan perpecahan yang begitu merugikan seperti tahun 1992-1995. Saat itu lebih dari 100.000 warga sipil terbunuh dan jutaan orang mengungsi karena perpecahan.
Kisah Perjuangan Toleransi Islam, Kristen dan Yahudi di BosniaNektarije, seorang diakon di Biara Ortodoks Zitomislici (Dado Ruvic/Reuters)
Nektarije, seorang diakon di Biara Ortodoks Zitomislici (Doc: GarasiGaming.com/Reuters)
"Sangat penting bahwa kita memiliki budaya dan agama yang berbeda di sini, dan berdasarkan itu kita dapat dengan mudah membangun dan memverifikasi identitas kita sendiri," kata Nektarije, seorang diakon di biara Ortodoks Zitomislici di tempat yang sekarang didominasi oleh Katolik yang didominasi orang Kroasia.
Jakob Finci, presiden komunitas Yahudi di Bosnia, memberi Sarajevo sebagai contoh kerja sama yang erat. Alasannya, orang-orang Muslim di sana membantu orang-orang Yahudi untuk bersembunyi selama Perang Dunia Kedua dan orang-orang Yahudi menyediakan makanan untuk orang-orang dari semua agama dalam pengepungan tiga tahun oleh orang Serbia Bosnia.
Sepertinya perjuangan ini layak dicontoh oleh Indonesia. Apalagi Indonesia memang negera yang memiliki ragam budaya dan bahasa. Yuk jaga keberagaman Indonesia, salam Bhinneka Tunggal Ika.
Foto: (Doc: GarasiGaming.com/Reuters)
( Berita : GarasiGaming.com )
No comments:
Post a Comment