Banjarnegara - Tokoh pewayangan Gatotkaca disebutkan memperoleh kesaktian dari Kawah Candradimuka. Bukan mitos, kawah itu sungguh ada di Banjarnegara.
Dalam kisah pewayangan Mahabharata versi Jawa dan India, tokoh Gatotkaca dikenal sebagai putra dari Bima yang merupakan satu dari lima Pandawa. Sebagai anak dari Bima dan raksasa Harimbi, Gatotkaca pun dikisahkan memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.
Di perjalanan hidupnya, Gatotkaca pun diceritakan memperoleh kesaktian yang luar biasa setelah ditempa di Kawah Candradimuka oleh Batara Empu Anggajali. Saking hebatnya, Gatotkaca pun digambarkan bisa terbang dan dijuluki memiliki otot kawat tulang besi.
Terlepas dari kebenarannya, ternyata Kawah Candradimuka sungguh ada di Banjarnegara. Garasigaming yang tengah berkunjung ke Dieng pun menyempatkan datang ke lokasinya langsung pada Rabu kemarin (19/4/2017).
Berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, ada sebuah kawah yang memiliki nama sama. Oleh orang setempat, kawah itu juga dikenal sebagai tempat di mana Gatotkaca memperoleh kesaktian.
"Di sini juga ada Kawah Candradimuka, itu yang ada hubungannya dengan Gatotkaca," ujar salah satu penjaga penginapan sekaligus pemandu Garasigaming di Dieng, Kiki.
Dari Dieng, perjalanan pun dilakukan dengan menggunakan motor sekitar 30 menit. Namun perlu diingat, perjalanan menuju Kawah Candradimuka sedikit menanjak melewati perkebunan warga. Belum lagi akses jalan yang masih berbatu, disarankan tidak membawa mobil yang rendah.
Setelah menempuh perjalanan yang boleh dibilang cukup menantang, Garasigaming pun sampai di Kawah Candradimuka. Kalau dari arah pergi, kawah ini berada persis di sebelah kanan jalan.
"Di sini juga ada Kawah Candradimuka, itu yang ada hubungannya dengan Gatotkaca," ujar salah satu penjaga penginapan sekaligus pemandu Garasigaming di Dieng, Kiki.
Dari Dieng, perjalanan pun dilakukan dengan menggunakan motor sekitar 30 menit. Namun perlu diingat, perjalanan menuju Kawah Candradimuka sedikit menanjak melewati perkebunan warga. Belum lagi akses jalan yang masih berbatu, disarankan tidak membawa mobil yang rendah.
Setelah menempuh perjalanan yang boleh dibilang cukup menantang, Garasigaming pun sampai di Kawah Candradimuka. Kalau dari arah pergi, kawah ini berada persis di sebelah kanan jalan.
Ketika tiba di lokasi, Garasigaming pun mendapati fasilitas sederhana berupa tempat parkir hingga menara pandang dua lantai yang berada persis di samping kawah. Selain itu, ternyata sudah ada tangga menuju dasar kawah.
Penasaran, Garasigaming pun memberanikan diri untuk turun ke Kawah Candradimuka yang masih aktif. Di dalam kawah, dapat ditemukan tiga sumber air panas yang airnya dipercaya berkhasiat.
Namun jangan buru-buru, air dari Kawah Candradimuka bisa mencapai suhu lebih dari 100 derajat celcius. Mencelupkan tangan atau wajah secara langsung ke air di kawah ini mungkin bukanlah ide bagus.
Selain tiga sumber air panas, traveler juga bisa menemukan sebuah mata air alami yang airnya bisa dipakai untuk membasuh wajah atau diminum langsung. Di dekat lokasi juga tampak sejumlah dupa yang agaknya ditaruh oleh sejumlah orang untuk sembahyang.
Sayang, Garasigaming tidak menemukan siapa pun di lokasi yang bisa menjelaskan lebih detil perihal kisah atau mitos yang ada di Kawah Candradimuka.
Satu yang pasti, tak sedikit traveler maupun peziarah yang datang ke Kawah Candradimuka untuk mengharap kesaktian hingga wangsit. Percaya atau tidak, kembali lagi pada para traveler.
Sayang, Garasigaming tidak menemukan siapa pun di lokasi yang bisa menjelaskan lebih detil perihal kisah atau mitos yang ada di Kawah Candradimuka.
Satu yang pasti, tak sedikit traveler maupun peziarah yang datang ke Kawah Candradimuka untuk mengharap kesaktian hingga wangsit. Percaya atau tidak, kembali lagi pada para traveler.